Komisi Kateketik KWI mengadakan Pertemuan Nasional (Pernas) ke-Lima Katekis dilaksanakan pada tanggal 1-4 Juli 2024 di gedung kantor KWI, Jln. Cut Mutiah 10 Menteng, Jakarta Pusat. Dalam rangka mendalami jati diri katekis sebagaimana dirumuskan dalam Petunjuk untuk Katekese terbaru yang diterbitkan pada tahun 2020, maka Pernas Kelima Katekis tahun 2024 bertema Katekis Sebagai Pendidik Iman” dan subtema, “Refleksi Atas Petunjuk Untuk Katekese 2020”. Dengan tema ini para katekis lapangan berupaya mendalami tugas dan peran mereka berdasarkan petunjuk terbaru tentang katekese sekaligus mendalami Katekismus Gereja Katolik sebagai inti sari pokok-pokok iman kristen yang harus diajarkan dan diwartakan dalam tugas dan karya mereka. Para katekis lapangan yang datang dari seluruh keuskupan ini berkesempatan untuk saling berbagi pengalaman untuk saling memperkaya dalam karya katekese mereka di lapangan karya. Salah satu materi yang disampaikan adalah tentang kreativitas berkatekese masa kini yang disampaikan oleh RD DR. Beny Suwito dengan topik “Berkatekese secara Kreatif berdasarkan YouCat Indonesia”.
Dalam paparannya, Romo Beny yang adalah moderator YouCat Indonesia di Surabaya ini menjelaskan bahwa kita harus mengikuti perkembangan manusia dalam zaman yang berubah serba cepat sekarang ini, serta perkembangan dunia digital. Karena itu para katekis juga perlu mempelajari cara-cara baru serta kreativitas baru berkatekese. Dalam hal ini, Youcat Indonesia, tandasnya, menawarkan kreativitas berkatekese untuk manusia masa kini, terutama untuk kaum muda dan generasi digital. Youcat menyediakan buku-buku dan juga platform digital yang bukan hanya dinikmati sebagai bacaan tetapi juga pedoman dan arah bagaimana orang muda masa kini mengenal imannya. Seiring perkembangan zaman, para katekis perlu mempunyai metode katekese yang cocok untuk Orang Muda Katolik (OMK) dan generasi digital yang bisa menjembatani mereka dengan komunitas-komunitas.
YouCat merujuk pada buku yang isinya didasarkan pada Katekismus Gereja Katolik (KGK 1992) dan Kompendium KGK (2005). YouCat ini memiliki potensi sebagai cara baru untuk berkatekese ala anak muda dan generasi digital yang bisa diterima oleh Gereja. Youcat juga adalah gerakan yang memberikan kemungkinan bagi orang muda untuk mencintai imannya. Seringkali banyak anak muda kurang beriman karena kurangnya pengenalan alkitabiah dan ajaran Gereja. “Kamu harus tahu apa yang kamu imani,” (Paus Benediktus XVI). Di Indonesia, YouCat telah bermetamorfosis dalam berbagai kegiatan. Di antaranya ada study group YouCat, Youcat goes to (kegiatan sosialisasi di paroki-paroki), pengembangan Website, Facebook, Instagram dan sekarang merambat ke Podcast. Metode kreatif berkatekese yang dikembangkan adalah know, share, meet, and express: mengenal, membagi, berjumpa dan mengungkapkan iman.
Berdasarkan masukan narasumber ini, para katekis diharapkan dapat mengembangkan kreativitasnya dalam berkatekese, menggunakan metode-metode berkatekese yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga katekese sungguh -sugguh menyentuh umat khususnya kaum muda yang menjadi masa depan Gereja. (Daniel Boli Kotan).