Bacaan: Kis. 2:14a, 36-41; 1Ptr 2: 20b-25; Yoh. 10:1-10.
PINTU adalah tempat atau akses orang masuk ke atau keluar dari sebuah rumah atau gedung. Ketika orang masuk melalui pintu ia akan merasa aman dan damai di dalamnya. Dan ketika orang keluar melalui pintu menuju tempat lain, dan menjumpai orang lain diharapkan ia akan mengalami kegembiraan, kebahagiaan dan keselamatan. Yang tidak melalui pintu hanyalah seorang pencuri.
Yesus dalam Injil hari ini menamakan diri-Nya bukan hanya sebagai Gembala, tetapi juga sebagai “pintu kandang” untuk domba-domba-Nya. Dengan itu Ia mau menyatakan bahwa hanya Dia satu-satunya Penyelamat umat manusia. “Akulah pintu, barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput”. Yesus menyebut diri-Nya sebagai “pintu”, artinya melalui diri-Nyalah terdapat akses untuk mengenal Bapa. Di dalam diri-Nyalah kita bisa bertemu dengan Bapa. Perjumpaan kita dan Bapa terjadi melalui dan dalam Yesus. Bahwa hanya melalui Yesuslah kita memperoleh pengenalan yang sungguh mendalam tentang Bapa. Gambaran tentang gembala dan pintu kandang mau mengatakan kepada kita bahwa perhatian dan cinta Tuhan kepada manusia sangat ikhlas dan luar biasa. Tuhan begitu peduli dan memperhatikan manusia hanya demi manusia itu sendiri. Di sinilah seperti seorang gembala, Ia mempertaruhkan nyawanya, menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya. Ini bukan kata-kata kosong, tetapi Yesus telah membuktikan-Nya sendiri sebagai gembala yang baik yang menyerahkan diri-Nya, mati di salib dan bangkit agar kita yang adalah domba-domba-Nya diselamatkan.
Dia adalah pintu kandang karena perhatian dan cinta Tuhan itu sangat pribadi, khusus dan istimewa, seperti sang gembala yang mengenal satu persatu domba-domba-Nya, bahkan memanggil mereka dengan namanya masing-masing. Inilah jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan, kalau kita mau melalui pintu itu, yakni Yesus sendiri. Dia adalah akses menuju keselamatan, akses menuju perjumpaan kita dengan Bapa, akses menuju kelimpahan hidup.
Kesadaran bahwa Tuhan sungguh sangat memperhatikan dan mencintai kita secara istimewa dan secara pribadi, maka seharusnya membuat kita bahagia di tengah situasi menyebarnya virus corona ini, yang sering membuat kita putus asa, takut dan bingung, baiklah kita percaya dan mempercayakan hidup kita pada Dia sang Gembala yang baik, dan melalui-Nya sebagai Pintu menuju keselamatan dan akses menuju Bapa, kita semakin yakin akan sabda-Nya, “Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”.
Kita berdoa, Ya Allah, kami bersyukur bahwa di dalam Yesus Kristus sang Gembala yang baik dan pintu kepada Bapa, semoga kami bisa mengenal Engkau dengan sungguh mendalam. Semoga kami mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. ***
Rm. Fransiskus Emanuel Da Santo,Pr; Sekretaris Komkat KWI