Raker Penyusunan Modul Ajar Pendidikan Agama, Pendidikan Kepercayaan dan Diksus

Pusat Assesment dan Pembelajaran (Pusmenjar), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Kegiatan Finalisasi Penyusunan Modul Ajar Pendidikan Agama, Pendidikan Kepercayaan dan Diksus (Pendidikan Khusus/SLB) serta Review Laporan Hasil Belajar PAUD, pada  hari Kamis s.d Jumat, 29-30 Juli 2021 secara daring.

Tim modul Pendidikan agama Katolik dan Budi Pekerti yang difasilitasi oleh Komkat KWI dan Ditjen Bimas Katolik hadir dalam kegiatan tersebut. Pada hari pertama kegiatan, Direktur Pendidikan  Ditjen Bimas Katolik, Bp. Drs Agustinus Gempa, MM turut hadir dan memberikan pengarahan pada acara pembukaan. Ditjen Bimas Katolik mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusmenjar Kemdikbudristek dalam rangka pengembangan pendidikan di Indonesia. Kiranya perangkat ajar berupa modul pembelajaran bagi para guru ini dapat membantu kelancaran tugas pelayanan guru bagi para peserta didik.

tim penulis modul Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kelas 1,4,7, 10

Selama dua hari kegiatan tersebut tim modul Pendidikan agama Katolik dalam koordinasi pengarah materi bp Daniel Boli Kotan mengadakan review modul kelas, 1, 4, 7 dan 10 yang telah diperbaiki para penulis modul berdasarkan masukan dari para responden dari uji keterbacaan di lapangan.   

Berdasarkan pertanyaan dan masukan dari responden tentang modul yang mereka cermati (keterbacaan),  bersama tim penulis kelas 1,4,7 dan 10  disisn  catatan pendahuluan modul yang berisi petunjuk teknis penggunaan modul untuk membantu para guru memahami tujuan dan alur penyusunan modul. Ada usulan dari para responden modul yang bisa dieksekusi dan ada pula usulan responden modul yang tidak diakomodir karena apa yang tertulis dalam  modul dianggap sudah baik untuk dikembangkan.

Perbaikan modul kelas 1,4,7 dan 10 yang disusulkan responeden bersifat minor dan telah difinalkan oleh para penulis modul. Karena itu modul Modul Ajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bisa digunakan selanjutnya untuk bimbingan teknis bagi para guru, khususnya guru matapelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam kerja sama Komkat KWI, Ditjen Bimas Katolik dan Kemendikbudristek. (DBK)