Bertempat di hotel Bharito Sintha, hadir sebanyak 50 guru SD se-Kalimantan Tengah mengikuti workshop kurikulum 2013, untuk matapelajaran Pendidikan Agama Katolik SD . Kegiatan workshop yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kemenag Propinsi Kalimantan Tengah (cq. Bimas Katolik) dibuka oleh Pembimas Katolik Kalteng, Bp. Wilhelmus Ndoa. Tujuan diselenggarakan workshop ini, demikian Bp. Wilem, untuk meningkatkan kualitas guru agama katolik menyonsong pemberlakuan kurikulum 2013 secara menyeluruh pada tahun-tahun mendatang. Para guru diharapkan tekun mengikuti seluruh proses kegiatan workshop ini, aktif bertanya apa saja kepada para narasumber sehingga memperoleh pencerahan terkait Kurikulum 2013 yang selama ini terasa masih kabur di lapangan oleh para guru sendiri. Sesuai program kerja Bimas Katolik Kanwil Kemenag kalteng, pada tahun 2016 ini akan menyelenggarakan diklat kurikulum 2013 bagi guru-guru agama Katolik dari jenjang SD, SMP dan SMA . Untuk itu, Bp. Wilem berharap, Bimas Katolik Kalteng, dapat bekerja sama dengan Komkat KWI sebagai pembuat Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di tingkat nasional.
Workshop yang berlangsung selama 4 hari ini dipandu oleh narasumber dari Komkat KWI Jakarta, Rm. Leo Sugiyono, MSC dan Bp. Daniel Boli Kotan. Sebelum pendalamn materi Kurikulum 2013, para peserta diberikan materi tentang spiritualitas, dan profesonalitas guru agama Katolik yang disampaikan oleh Rm. Frans Janu, ketua Komkat Keuskupan Palangkarya, sekalgus Ketua Sekolah Tinggi Pastoral Palangkaraya. Adapun materi pelatihan Kurikulum 2013 yang diberikan adalah; dinamika perkembangan Kurikulum 2013 terkini, desain kuriukulum 2013, Alur penyusunan Kuriukulum 2013; mulai dari analisis kebutuhan, standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar, penilaian, silabus. Peserta juga dilatih membuat penilaian dan menyusun Rancangan Rencana Pembelajaran (RPP). Selama proses diklat, para peserta sangat antusias mengerjakan tugas-tugas latihan yang diberikan oleh kedua narasumber. Hasil kerja kelompok (penilaian dan RPP) kemudian dipresentasikan dan langsung diperbaiki bersama-sama untu selanjutnya digunakan di sekolah masing-masing sesuai situasi dan kondisinya masing-masing.
Seluruh rangkaian kegiatan diklat ini ditutup dengan misa perutusan yang dipimpin oleh Rm. Leo Sugiyono, MSC pada hari Sabtu pagi (19/3/16). Dalam khotbahnya, Rm. Leo mengajak para guru agama meneladani St.Yosep yang hari ini diperingati oleh Gereja. St. Yosef, demikian Rm. Leo, dalam Kitab Suci tidak berbicara apa-apa, namun semangat hidupnya yang penuh tanggungjawab pada Keluarga Kudus Nazareth, sungguh menjadi insiprasi bagi kita semua, khususnya kita para katekis yang bekerja di ladang Tuhan. Diakhir ekaristi, para katekis diajak ke depan altar untuk berlutut dihadapan salib Yesus untuk berdoa memohon kekuatan untuk melanjutkan tugas perutusannya sebagai guru agama Katolik atau katekis di ladang karyanya masing-masing, yaitu mendidik anak-anak sekolah, generai muda katolik di seluruh pelosok Kalimantan Tengah (DBK).