Paus Fransiskus melanjutkan seri katekese mengenai keluarga di hari Rabu ini Audiensi Umum di Lapangan Santo Petrus. Bapa Suci mengitari jalan di sekitar lapangan dengan mobil Paus dengan suara lonceng musik oleh sekelompok anak-anak dari China. Umat Kristiani di China akan merayakan Hari Raya Bunda Maria She-Shan pada tanggal 24 Mei di Shanghai. Awal sambutannya, Bapa Suci menyatakan kegembiraannya saat melihat begitu banyak keluarga yang hadir dengan anak-anak mereka. “Saya ingin menyambut Anda karena saya melihat begitu banyak keluarga,” katanya, “Selamat pagi untuk semua keluarga!”
Paus mendedikasikan katekese hari ini untuk aspek penting dalam keluarga: pendidikan anak-anak. Bersimpati akan kesulitan dari para keluarga yangharus meluangkan waktu dengan anak-anak mereka selama seminggu, terutama rumah orang tua tunggal.
Bapa Suci mencatat bahwa di dunia saat ini, keluarga sedang diserang, mengatakan bahwa “intelektual ‘kritikus’ telah mencoba untuk membungkam orang tua dari kerusakan – yang nyata atau dibayangkan – akan pendidikan keluarga.” “Keluarga dituduh, antara lain, otoritarianisme, kronisme, dari tindakan mempertahakan tradisi, dari represi emosional yang menghasilkan konflik,” kata Paus. Untuk alasan ini, lanjut beliau, saling percaya antara masyarakat dan keluarga telah rusak, menyebabkan krisis antara aliansi pendidikan antara mereka. ”
Bapa Suci menyesalkan kenaikan apa yang disebut “para pakar” yang telah menempati peran orang tua “dalam aspek yang paling intim dari pendidikan. Pada kehidupan emosional, kepribadian dan pengembangan, hak-hak dan kewajiban, para ‘para pakar’ tahu segalanya: tujuan, motivasi, teknik. Dan para orangtua hanya harus mendengarkan, belajar dan beradaptasi, “kata Paus. “Kehilangan peran mereka, [para orang tua] menjadi terlalu dibebani dan posesif akan anak-anak mereka, bahkan tidak pernah mengoreksi mereka.” Untuk menjelaskan hal ini, Bapa Suci teringat sebuah episode dari masa kecilnya di mana guru mengoreksinya karena tidak hormat. Selama pertemuan orangtua-guru, ibunya menjelaskan kepadanya mengapa ia tidak boleh lagi untuk tidak menghormati gurunya.
“Hari ini, sebaliknya, jika seorang guru melakukan sesuatu seperti itu, hari berikutnya salah satu atau kedua orang tua akan menyalahkan guru karena ‘para pakar’ mengatakan bahwa anak-anak tidak harus diperbaiki dengan cara itu,” katanya. “Hal ini terbukti bahwa pendekatan ini tidak baik,” kata Paus. “Hal ini tidaklah harmonis, tidak dialogis, dan bukannya mendukung kolaborasi antara keluarga dan agen pendidikan lainnya, tapi mempertentangkan mereka satu sama lain.”
Pendidikan Perutusan Keluarga
Mengenai peran Gereja, Paus Fransiskus menekankan bahwa perutusan komunitas Kristiani adalah untuk memberikan dukungan kepada perutusan pendidikan keluarga, khususnya dalam “terang Sabda Allah.”
“Bahkan keluarga terbaik membutuhkan dukungan dan banyak kesabaran!” seru Paus. “Begitulah bagaimana hidup! Hidup tidak ddijadikan di dalam sebuah laboratorium, hidup dibentuk dalam kenyataan.”
Pendidikan keluarga yang baik adalah tulang punggung kemanusiaan. Mempengaruhi sumber daya sosial yang memungkinkan Anda untuk menebus banyak kekecewaan, luka-luka, kesenjangan orangtua yang mempengaruhi anak-anak yang kurang beruntung. Pengaruh-pengaruh ini dapat melakukan mukjizat nyata. Dan di Gereja mukjizat ini terjadi setiap hari. ”
Mengakhiri sambutannya, Paus Fransiskus menyatakan harapannya bahwa Tuhan akan mengaruniakan para keluarga: iman, kebebasan dan keberanian yang diperlukan demi perutusan mereka. “Ini adalah waktu bagi para ayah dan ibu untuk kembali dari pengasingan mereka, karena mereka mengasingkan diri mereka dari pendidikan anak-anak mereka, dan untuk menerima kembali peran pendidikan mereka secara penuh,” kata Paus.
Sumber: http://www.zenit.org/…/pope-francis-on-education-of-childre…
Diposting oleh fb-fans of iman Katolik
