Renungan Malam Natal : “Hari Ini Telah Lahir Bagimu Juruselamat

Bacaan: Yes.9:1-6; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14.

Hari ini, malam ini ada kesukaan besar, suatu kegembiraan yang luar biasa dan istimewa. “Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita”. “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud”

Hari ini, malam ini, di sini, saat ini Tuhan datang. Tuhan datang memberikan dan menganugerah kan kesukaan dan kegembiraan di tengah situasi hidup yang gelap, semakin sulit dan berat akibat pandemi covid-19 ini, kepada kita dalam hati dan hidup kita. Masih ada harapan. Kegembiraan dan sukacita yang besar dan luar biasa istimewa, sebagaimana dilukiskan Yesaya, “Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak dan sukacita yang besar, mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kau patahkan” Suatu sukacita, kegembiraan karena Allah sendiri yang telah memulainya dan menganugerahkan sukacita ini bagi kita. Sukacita yang nampak dalam diri seorang anak manusia, sang bayi natal, pembawa damai sejati. Dan sukacita ini tidak untuk sementara. Dia adalah asal dan sumber sukacita dan damai yang dirindukan oleh manusia. Dan setiap orang beriman kiranya membiarkan sukacita dan damai ini tetap hadir dalam hati dan hidupnya, sehingga menjadi sempurna. Di dalam Dia ada harapan dan sukacita sejati.

Kelahiran Yesus mempunyai nilai yakni nilai keselamatan manusia, nilai kasih Allah bagi manusia. Tawaran kasih Allah melalui Yesus, membuka masa depan umat manusia ke arah yang Ilahi. Inilah warta kabar gembira bagi kita manusia. Bahwa Allah menempuh jalan keselamatan dengan cara manusiawi, dalam kelemahan dan dalam kebersaman, melalui perjuangan manusia dalam menata masa depan baik secara pribadi maupun bersama.

Para gembala yang datang menjadi saksi kegembiraan itu. Maka kita yang merayakan Natal Tuhan sebagai orang beriman, kitapun datang kepada Yesus seharusnya juga menjadi pembawa warta gembira kepada sesama ke dalam keluarga dan komunitas kita melalui sikap dan perilaku hidup kita, melalui kata dan tindakan kita. Maka natal bukan sekedar sorak-sorai gembira, tetapi memberanikan kita untuk menjadi saksi dan duta kasih Allah bagi orang lain. Bahwa terang yang besar telah bersinar dalam hati dan hidup kita yang gelap, penuh tantangan dan kesulitan, karena hari ini telah lahir bagi kita yaitu Kristus Tuhan. Selamat berbahagia dan selamat pesta natal. Tuhan memberkati. ***

 

Rm. Fransiskus Emanuel Dasanto, Pr; Sekretaris Komkat KWI

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *