Renungan Hari  Minggu, Pesta Keluarga Kudus: “Menjadi Keluarga Yang Semakin Dikasihi Allah Dan Manusia”

Bacaan: 1Sam. 1:20-22.24-28; 1Yoh.3:1-2. 21-24; Luk. 2: 41-52.

Tak ada keluarga tanpa persoalan atau masalah. Setiap keluarga memiliki persoalan, kecemasan, kegelisahan, tantangan dan kesulitan. Dan dalam mengatasi persoalan atau masalah-masalah keluarga, tiap keluarga memiliki cara dan seni tersendiri. Semakin bisa mengatasi dan keluar dari masalah-masalah itu, keluarga menjadi semakin dewasa, matang dan tentu saja bahagia.

Kehadiran seorang anak dalam keluarga adalah sebuah anugerah dan menjadi sebuah kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri. Maka menjadi sebuah kecemasan dan kegelisahan besar ketika sang anak tidak ada bersama orangtua dalam keluarga. Setiap orangtua akan gelisah dan mencari agar sang anak tidak boleh jauh dari kebersamaan dengan orangtua dalam keluarga. Bahkan terkadang orangtua cemas dan bertanya dengan siapa ia bergaul, kemana ia pergi, siapa saja teman bermainnya, dan lain sebagainya. Orangtua yang tidak merasa cemas dan gelisah, bahkan tidak peduli lagi dengan anak-anaknya, adalah orangtua yang telah kehilangan kasih dan tanggungjawab sebagai orangtua.

Keluarga Kudus Nasaret Maria dan Yusuf ketika menyadari bahwa Yesus anak mereka yang berusia dua belas tahun itu tidak bersama mereka, membuat mereka cemas, gelisah dan terus mencari. Kisah Injil menceritakan bahwa Yesus kemudian ditemuan oeh Maria dan Yusuf setelah tiga hari mencari, Ia berada dalam Bait Allah, diantara para pemuka agama yang sedang bersoaljawab dengan-Nya. Dan rasa lega dialami Maria dan Yusuf karena Yesus justru ada dalam Bait Allah. “Bukankah Aku harus berada dalam rumah bapa-Ku”. Yesus yang ada dalam Rumah Bapa itu, dibawa kembali untuk ada, hadir dan hidup bersama dalam rumah keluarga Maria dan Yosef. Rumah Bapa juga berada dalam keluarga, dan di dalam keluarga inilah Yesus bertumbuh dan berkembang, semakin dikasihi Allah dan manusia. Maka menjadi semakin dikasihi Allah dan manusia berawal dan berkembang dari hidup bersama di dalam keluarga. Tempat awal seorang anak manusia mengalami kasih, kebaikan, persaudaraan dan bertumbuh menjadi dewasa dan matang. Dari keluargalah Yesus dipersembahkan sebagai seorang anak kepada Allah, kepada manusia dan dunia.

Merayakan pesta Keluarga Kudus hari ini mengajak dan menyadarkan kita bahwa Allah selalu hadir dalam setiap keluarga dan secara khusus dalam diri Yesus. Kehadiran Yesus dalam Keluarga Kudus dan keluarga-keluarga kita akan menguduskan, membawa sukacita dan suasaana baru, suasana penuh berkat, suasana kasih dan damai. Setiap keluarga kristen harus selalu menghadirkan Yesus dalam seluruh perjuangan dan persoalan hidup keluarga. Menghadirkan Kristus dalam keluarga-keluarga kita akan semakin mempersatukan dan mempererat relasi satu sama lain, memberikan harapan akan masa depan keluarga yang lebih baik. Seluruh arah hidup keluarga didasarkan pada penyerahan keluarga kepada rencana karya keselamatan Allah seperti Maria dan Yusuf. Adakah kita merasa cemas dan gelisah ketika Yesus tidak kita hadirkan dalam kehidupan keluarga kita? Maka ketika setiap keluarga menyadari bahwa Yesus tidak lagi mendapat tempat dalam keluarga, Yesus telah hilang di tengah hidup rumah tangga kita, maka baiklah kita berusaha untuk mencari dan menemukan-Nya kembali. Semoga kita boleh menjumpai-Nya kembali dalam “Rumah Bapa” yaitu dalam suasana damai, penuh kasih, rukun, dalam doa dan kurban kita. Ia ada dalam Rumah Bapa, dan kita pun harus ada bersama-Nya dalam Rumah Bapa untuk menimba kembali anugerah, rahmat dan berkat-Nya.

Seperti Maria dan Yusuf, kita para orangtua, suami-istri terus berupaya membangun bahtera hidup rumahtangga dan keluarga dengan sikap iman dan dalam kesanggupan tanpa syarat mendidik, merawat dan membesarkan anak-anak dalam keluarga, sehingga keluarga, suami-istri, orangtua dan anak-anak, dari hari ke hari semakin dikuduskan, dikasihi Allah dan manusia.**

 

Rm. Fransiskus Emanuel Dasanto, Pr; Sekretaris Komkat KWI

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *