Katekese Paus Fransiskus : Jangan Takut, Karena Bapa Memperhatikan Kita

Paus Fransiskus mengajak para murid Kristus (umat kristini) untuk “tidak takut” dalam menghadapi permusuhan, penganiayaan, dan bahkan perasaan ditinggalkan oleh Allah. Demikian laporan  Christopher Wells dari media vatikan, minggu, (21 /06/20)

Dalam renungannya tentang Injil hari Minggu, Paus Fransiskus mengatakan bahwa undangan Yesus kepada para murid, untuk tidak memiliki rasa takut, bergema: Yesus, katanya, “terus-menerus mendesak mereka untuk ‘tidak memiliki rasa takut,’ dan menggambarkan tiga situasi nyata” yang akan mereka hadapi.

Permusuhan

Yang pertama adalah permusuhan “dari mereka yang akan melumpuhkan Firman Tuhan, dengan melapisi gula itu atau dengan membungkam mereka yang memproklamirkannya.” Yesus mendorong para murid untuk menyebarkan Firman “secara terbuka”.

Penganiayaan

Para murid juga akan menghadapi penganiayaan langsung, kekerasan, Yesus memperingatkan. “Nubuat ini diwujudkan di setiap zaman,” kata Paus Fransiskus, mencatat banyak orang Kristen yang dianiaya di seluruh dunia, bahkan hingga hari ini. “Jika mereka menderita karena Injil dan dengan cinta, mereka adalah martir zaman kita,” katanya. Tetapi “tidak perlu takut pada orang-orang yang berusaha memadamkan kekuatan penginjilan dengan kesombongan dan kekerasan,” lanjut Paus. “Satu-satunya ketakutan yang harus dimiliki seorang murid adalah kehilangan karunia ilahi, berhenti hidup sesuai dengan Injil, dengan demikian memperoleh kematian moral, akibat dari dosa.”

Ditangan Tuhan

Akhirnya, kata Paus Fransiskus, kadang-kadang para murid mungkin mengalami sensasi “bahwa Tuhan sendiri telah meninggalkan mereka.” Bahkan dalam situasi ini, katanya, kita tidak perlu takut, mengetahui bahwa “kehidupan para murid terletak dengan kuat di tangan Allah, yang mengasihi kita dan memelihara kita… Bapa menjaga kita, karena nilai kita sangat besar di dalam milik-Nya.  Paus berkata, “Yang penting adalah kejujuran kesaksian iman kita … kondisi keselamatan, kehidupan abadi dengan Dia di Firdaus.”

Bapa Suci mengakhiri refleksinya dengan doa bahwa “Maria yang Maha Kudus, model kepercayaan dan pengabaian kepada Tuhan di saat kesulitan dan bahaya, [semoga] membantu kita untuk tidak pernah menyerah pada keputusasaan, tetapi selalu mempercayakan diri kita kepada-Nya dan untuk rahmat-Nya, yang lebih kuat dari pada kejahatan.” (Christopher Wells/ vaticannews.va/terj. Daniel Boli Kotan)

*****

Sumber artikel dan gambar: https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2020-06/pope-at-angelus-have-no-fear-for-the-father-cares-for-us.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *