Virus corona tipe baru (covid-19) sedang meruntuhkan segenap pranata kehidupan manusia. Negara yang dianggap sebagai institusi paling sistematis dalam mengurus kehidupan publik kalang kabut dihantam pandemi ini. Bahkan agama yang selalu menyediakan dirinya untuk menjawab segenap pertanyaan eksisteni manusia tak berkutik di hadapannya. Peradaban yang begitu mendewakan mobilitas, ambruk di bawah hukum social distancing sebagai resep primer melawan corona.
Bisa jadi wabah adalah reaksi natural atas kesalahan manusia secara kolektip terhadap alam. Dalam bahasa iman, wabah antara lain disebabkan oleh dosa ekologis. Wabah muncul karena manusia telah merusak tatanan dan harmoni alam. Perusakan alam itu membuat alam tidak seimbang lagi. Dan ini mempunyai akibat yang sangat luas dan beragam. Misalnya pemanasan bumi, perubahan iklim, polusi yang mengotori semua elemen alam di darat, di laut maupun di udara, dan munculnya berbagai penyakit baru. Ketidak seimbangan ala mini membuat tubuh manusia tidak seimbang pula. Imunitas melemah sehingga manusia menjadi rentan terhadap wabah. Seharusnya alam memiliki caranya sendiri untuk meredam wabah. Tetapi ketika nafsu, keserakahan, kesombongan manusia telah merusak alam, wabah tidak terbendung.
Mengenai keserakahan manusia ini Paus Fransiskus mengatakan: “Dengan keserakahannya, manusia mau menggantikan tempat Allah, dan dengan demikian akhirnya membangkitkan pemberontakan alam”. Kita semua terlibat di dalam dosa terhadap harmoni alam yang telah diciptakan Allah sebagai semua baik dan amat baik adanya. Itulah yang disebut sekali lagi: dosa ekologis. Wabah menurut pendapat ini adalah “isyarat alamiah, bahwa manusia telah mengingkari jati dirinya sebagai citra Allah yang bertugas untuk menjaga harmoni alam, bukan merusak alam”. Wabah menyadarkan bahwa manusia adalah ciptaan yang rapuh yang tidak mungkin bertahan jika alam ciptaan lainnya dihancurkan.
Masa advent tahun ini (2020), bersama Yohanes Pembaptis kita diajak “menyiapkan jalan bagi Tuhan”. Dengan menyiapkan diri bagi kehadiran Tuhan dalam natal-Nya, kita diajak untuk mendengarkan suara Tuhan. Menyiapkan jalan bagi Tuhan dalam masa adven ini menjadi wujud konkrit dan komitmen pertobatan ekologis membaharui diri dan lingkungan/alam ciptaan.
Pertobatan bukanlah hal yang mudah. Pertobatan pada dasarnya suatu kesediaan berubah (cara berpikir dan perbuatan) karena menanggapi perubahan demi tujuan yang lebih baik. Di samping itu, pertobatan juga perubahan karena menyadari dan mengakui akan kesalahan atau kekuranganya. Yohanes Pembaptis selalu mengajak orang mengarahkan diri dari cara hidup lama kepada Kerajaan Allah yang sudah mendekat (Mat. 3:5)
Ada 3 sikap yang menghambat pertobatan.
– Menyalahkan siapapun yang menyebabkan kegagalan, kesalahan dan kekurangannya. Sumber kesalahan selalu pada orang lain ataupun keadaan di sekitarnya. Pada umumnya mereka puas mengkambinghitamkan orang lain untuk pembenaran diri.
– Selalu mencari alasan untuk tidak berubah. Mereka tidak menyalahkan pihak lain tapi mereka selalu mempertahankan kenyamanan diri dengan menyampaikan aneka alasan.
Ketidaksukaan pada kritik, koreksi dan pendapat baru. Mereka menganggap apa yang sudah biasa (tradisi) diyakini atau dilakukan yang paling benar. Pendapat yang berbeda dengan dirinya dianggap salah dan mengancam diri mereka.
Marilah dalam masa Adven ini, kita mempersiapkan jalan bagi Tuhan melalui kegiatan Katekese maupun Ibadat Keluarga, sehingga Natal-Nya menjadi berkat bagi kita, bagi semua yang berkehendak baik dalam menyelamatkan bumi kita.
Tema-tema Katekese dan Ibadat Keluarga Advent 2020: Tema Umum : ADVEN DAN PERTOBATAN EKOLOGIS
- Pertemuan I : “Covid-19 dan Realitas Bumi Kita Yang Memprihatinkan”
- Pertemuan II : “Covid-19 Dan Pola Hidup Sehat”
- Pertemuan III: “Adven Dan Panggilan Menyelamatkan Ibu Bumi”
- Pertemuan IV: “Tantangan: Dosa Dan Pertobatan Ekologis” Semua gagasan pokok maupun pokok-pokok pikiran dalam bahan ini, dapat menjadi referensi Frasilitator dalam proses Katekese maupun Ibadat Keluarga selama masa adven 2020 ini.
Selanjutnya silakan clik di sini KATEKESE MASA ADVEN 2020
Selamat memasuki masa penantia peringatan kelahiran Yesus Kristus, Sang Emanuel.
Pada masa pandemi ini kita dihimbau untuk tidak berkerumun…
Untuk itu kami bermaksud menyelenggarakan adven keluarga…
Mohon petunjuk tata cara ibadat singkat adven dan penyalaan lilin adven keluarga…
Selamat pagi pk Yosi,
Berkiatan dengan ibadat natal keluarga, bila memungkinkan dapat mengikuti saja ibadat secara online dari dari gereja paroki atau katedral keuskupan setempat atau dari gereja katolik mana saja yang menyiarkan secara online misa/ibadat natal. Apabila tidak dapat mengikuti secara online maka bisa menghubungi paroki setempat untuk meminta buku ibadat natal yang telah disiapkan.
Demikian informasi dari saya, terima kasih telah mengikuti informasi di website ini. Salam sehat selalu untuk bapak beserta keluarga. Selamat menyongsong natal dan tahun baru 2021.
Daniel BK