Paus Fransiskus Memuji Kepahlawanan Perawat

Pada hari Selasa (12-05-20), Hari Perawat Internasional, Paus Fransiskus mengundang kita untuk berdoa bagi para perawat. Dalam homilinya, Paus Fransiskus mencatat perbedaan antara perdamaian yang diberikan dunia dan damai yang diberikan Yesus. Demikian laporan  Christopher Wells dari vaticannews.

Paus Fransiskus berdoa secara khusus untuk para perawat dalam misa hariannya di Casa Santa Marta pada hari Selasa pagi. Lebih dari sekadar profesi, katanya, itu  (perawat) adalah panggilan. Dia mengakui bahwa perawat  adalah panggilan yang, terutama di masa pandemi ini, ditandai oleh kepahlawanan – bahkan sampai memberi hidup seseorang.

Kedamaian Duniawi Dan Kedamaian Kristus

Dalam homilinya, Paus Fransiskus merefleksikan kata-kata Yesus dari Injil St John: “Damai sejahtera, aku meninggalkanmu; damai sejahtera aku berikan kepadamu ”(Yoh 14:27).

Perdamaian ini bukan “perdamaian universal”, perdamaian yang datang dari ketiadaan perang, kata Paus. Melainkan itu adalah “kedamaian di dalam hati, kedamaian dalam jiwa kita, kedamaian yang kita semua miliki di dalam”.

Dalam Injil, Yesus berkata bahwa damai yang akan Dia berikan bukanlah kedamaian duniawi: “Tidak seperti yang diberikan dunia aku memberikannya kepadamu”. Kedamaian dunia ini, kata Paus Fransiskus, adalah kedamaian yang diberikan oleh hal-hal yang dangkal menyenangkan bagi saya. Kedamaian itu adalah semacam “kepemilikan pribadi, sesuatu yang saya miliki dalam isolasi dari orang lain, sesuatu yang saya simpan sendiri”. Tanpa disadari, kedamaian semacam ini dapat menidurkan kita menjadi ketenangan yang mengantuk, di mana kita akhirnya tertutup pada diri kita sendiri. “Agak egois,” kata Paus.

Itu juga kedamaian yang “mahal”, karena mereka yang mencarinya harus selalu mengubah apa yang memberi mereka kedamaian itu. “Itu mahal karena bersifat sementara dan steril”.

Damai Yang Terlihat Ke Surga

Damai yang diberikan Yesus sangat berbeda, kata Paus. “Kedamaian yang membuatmu bergerak. Itu tidak mengisolasi Anda ”. Sebaliknya, kedamaian yang Yesus berikan menuntun Anda untuk menjangkau orang lain, “untuk menciptakan komunitas dan komunikasi”. Sementara kedamaian yang diberikan dunia sangat besar, damai yang diberikan Yesus sepenuhnya gratis, hadiah dari Tuhan.

Paus Fransiskus memberikan contoh dari Injil tentang orang kaya yang lumbungnya dipenuhi gandum, yang mengira ia baik-baik saja, dan bahkan ingin membangun lebih banyak lagi. “Tetapi Tuhan berkata kepadanya,‘ Bodoh! Malam ini jiwa Anda dituntut dari Anda; dan hal-hal yang telah Anda persiapkan, siapakah itu? ‘(Luk 12:20) ”. Kedamaian duniawi ini “tidak membuka pintu menuju masa depan, ke surga”, kata Paus, tetapi hanya mementingkan diri sendiri.

Damai yang Yesus berikan, di sisi lain, selalu berfokus pada Tuhan. Ini adalah kedamaian bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan: “Ini akan mulai hidup di surga, dengan kesuburan surga”. Kedamaian duniawi dapat menidurkan kita untuk tidur seperti obat … tetapi kita terus-menerus membutuhkan “dosis” lain. Kedamaian duniawi ini terbatas, karena selalu bersifat sementara; tetapi kedamaian yang diberikan Yesus, “adalah definitif, berbuah, dan menular”.

Bapa Suci berdoa , “Semoga Tuhan memberi kita kedamaian ini yang memberi harapan, yang menciptakan komunitas, dan yang memandang kedamaian surga yang pasti”. (vaticannews.va/terj. Daniel Boli Kotan)

********

https://www.vaticannews.va/en/pope-francis/mass-casa-santa-marta/2020-05/at-daily-mass-pope-praises-heroism-of-nurses.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *