Renungan Hari Minggu Biasa XXVI: “Tidak Kehilangan Ganjarannya”

Bacaan: Bil.11: 25-29; Yak. 5:1-6; Mrk. 9: 38-43. 45, 47-48.

Yesus dalam Injil hari ini meminta para murid-Nya untuk tidak mencegah seseorang yang bukan pengikut-Nya yang mengusir setan demi nama-Nya. Menurut Yesus, “Barangsiapa tidak melawan kita, ia berada di pihak kita”. Bahwa setiap perbuatan baik yang dilakukan oleh siapapun harus didukung. Jangan dicegah.  Bagi Yesus misi utama yang menjadi prioritas-Nya adalah terwujudnya Kerajaan Allah, yaitu keselamatan bagi setiap orang. Maka perlakuan baik atau tindakan apapun yang baik demi kebaikan dan keselamatan orang lain diperhitungkan Allah. Kita tidak akan kehilangan ganjarannya. Mendatangkan rahmat, berkat dan keselamatan.

Untuk itu lebih lanjut Yesus minta supaya jangan menyesatkan, baik orang lain maupun diri sendiri. Yesus mengajak kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang dapat memberikan kegembiraan, penghiburan, kekuatan, kebaikan dan pelayanan kepada orang lain yang ada di sekitar kita, atau kepada mereka yang sangat membutuhkan pertolongan kita. Namun sering tidak mudah karena dalam diri kita masih terkendala oleh sikap ingat diri, pelit, serakah dan tidaak peduli.

Kita diminta kiranya dapat mengalahkan diri kita dan segala kebiasaan yang kurang atau tidak mendukung dalam berlaku adil kepada orang lain bahkan menyesatkan. Sekecil apapun yang kita lakukan kepada orang lain, selalu mendatangkan berkat, kita tidak kehilangan ganjaran dari Tuhan sendiri.

Bagi kita, apakah kita bersyukur dan mendukung perbuatan baik yang dilakukan oleh orang lain, Kita harus berani keluar dari diri kita. Bahwa  dalam diri orang lain pun ada hal yang baik. Perbuatan baik itu bukan monopoli orang tertentu atau kelompok atau agama tertentu. Tetapi menjadi kewajiban kita untuk saling mendukung dan menghargai sesama kita yang juga terlibat dalam perbuatan baik atau tindakan kemanusiaan. Juga, kita diajak untuk berani keluar dari diri kita sendiri dan tidak menyesatkan diri dan orang lain, sebab setiap tindakan kita akan mendapat ganjaran-Nya. Itulah kebahagiaan. “Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya” **

 

Rm. Fransiskus Emanuel da Santo, Pr; Sekretaris Komkat KWI.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *