Katekis Mendampingi Perjalanan Iman Sepanjang Hidup

Paus dalam Misa: Katekis Mendampingi Perjalanan Iman Sepanjang Hidup

Paus Leo ke XIV Dalam Misa untuk Yubileum Katekis, Paus Leo XIV memuji mereka yang berusaha mendampingi sesama dalam iman, dan mengajak semua umat Kristiani untuk saling membantu belajar percaya, berharap, dan akhirnya mengasihi.

Berita Oleh Devin Watkins

Paus Leo XIV memimpin Misa di Lapangan Santo Petrus pada hari Minggu saat Gereja merayakan Yubileum Katekis.

Dalam homilinya, Paus merenungkan bacaan Injil hari itu (Lukas 16:19–31), yang mengisahkan orang kaya dan Lazarus. Ia mencatat bahwa bacaan ini juga digunakan saat Yubileum Katekis dalam Tahun Suci Kerahiman tahun 2016.

Melalui kisah ini, kata Paus, Yesus menunjukkan cara pandang Allah terhadap dunia: seorang pria terbaring sekarat dengan anjing menjilat lukanya, sementara pria lain berpesta dengan pakaian mewah hanya beberapa langkah dari pintu.

“Di ambang kemewahan zaman ini berdiri kemiskinan bangsa-bangsa yang dilanda perang dan eksploitasi,” ujar Paus. “Selama berabad-abad, tampaknya tidak ada yang berubah.”

Meski banyak Lazarus yang wafat diabaikan oleh orang kaya, Injil meyakinkan kita bahwa Allah akan menegakkan keadilan bagi keduanya—mengakhiri penderitaan si miskin dan pesta pora si kaya.

Setelah orang kaya meninggal, ia melihat Lazarus di pangkuan Abraham dan memohon agar Allah memperingatkan saudara-saudaranya. Namun Abraham, kata Yesus, menjawab bahwa mereka sudah memiliki Musa dan para nabi sebagai peringatan.

“Mendengarkan Musa dan para nabi berarti mengingat perintah dan janji Allah, yang penyelenggaraannya tidak pernah meninggalkan siapa pun,” kata Paus. “Injil mengumumkan bahwa hidup setiap orang dapat berubah karena Kristus telah bangkit dari kematian.”

Kebangkitan Yesus, tambahnya, adalah kebenaran yang menyelamatkan kita dan harus diwartakan oleh Gereja melalui para katekis.

Dengan belajar mengasihi kebenaran ini, kita mulai memahami Injil saat hati kita diubah dan terbuka kepada Allah dan sesama.

Paus Leo kemudian merenungkan makna kata “katekis,” yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengajar dengan suara, membuat bergema.”

Seorang katekis, katanya, adalah pribadi yang mewartakan sabda melalui hidupnya—baik itu orang tua kita maupun pelayan Gereja.

“Kita semua diajarkan untuk percaya melalui kesaksian mereka yang lebih dahulu percaya,” ujarnya. “Sejak masa kanak-kanak, remaja, dewasa muda, hingga usia lanjut, para katekis mendampingi kita dalam iman, berbagi dalam perjalanan seumur hidup ini.”

Para katekis dan siapa pun yang mengajar melalui teladan hidupnya, kata Paus, turut serta dalam karya pastoral Gereja dengan mendengarkan dan melayani “kerinduan akan keadilan dan kebenaran yang bersemayam dalam hati nurani manusia.”

Sebagai penutup, Paus Leo XIV mengajak para katekis untuk dipenuhi iman agar dapat membantu sesama dalam perjalanan iman mereka.

Seperti yang dikatakan Santo Agustinus kepada Diakon Deogratias: “Jelaskan segala sesuatu sedemikian rupa sehingga orang yang mendengarkanmu, dengan mendengarkan, dapat percaya; dengan percaya, dapat berharap; dan dengan berharap, dapat mengasihi.”

Disadur dari Berita Vatikan News: Pope at Mass: Catechists accompany our faith journey throughout life – Vatican News

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *