Renungan Hari Minggu Biasa  V : “Karena Engkau Menyuruhnya”

 Bacaan: Yes.6:1-2a, 3-8; 1Kor.15:1-11; Luk. 5:1-11.

Ketika seseorang berada dalam keadaan baik, normal dan tenang, tiada masalah dan pencobaan, mudah baginya untuk taat kepada Tuhan.  Berbeda dengan orang-orang yang berada dalam kesulitan, terpuruk, kecewa, putus asa dan kesal hati, sulit rasanya untuk menjadi taat.  Dalam keadaan yang demikian orang akan mudah tersinggung, dan sulit mengendalikan emosi dan menjadi marah.

Perasaan inilah yang sedang berkecamuk di hati Simon dalam bacaan hari ini.  Ia dalam keadaan lelah yang luar biasa, kecewa dan putus asa karena sepanjang malam bekerja keras di tengah laut tapi tak seekor pun ikan diperoleh.  Tuhan Yesus tahu apa yang dialami Simon, lalu “Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai…  ‘Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.'”  (Lukas 5:3a, 4).  Namun inilah reaksi Simon ketika diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala lagi:  “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”  (Lukas 5:5).

Sesungguhnya hati Simon sangat kesal sebab dia telah bekerja keras sepanjang malam tanpa hasil, tetapi tiba-tiba ia harus memenuhi keinginan Tuhan Yesus yang dirasa sangat tidak masuk akal.  Bukankah Simon adalah seorang nelayan yang ulung?  Pastilah dia sudah paham betul  ‘medan’ nya dan kapan saat yang tepat untuk menjala ikan.  Belum lagi ia harus mendengarkan Tuhan Yesus mengajar firman Tuhan di atas perahunya.  Tak bisa dibayangkan betapa bergemuruhnya perasaan Simon waktu itu.  Biasanya orang yang sedang kesal hati dan putus asa sulit untuk menerima firman Tuhan.  Tapi Simon mencoba untuk melakukan apa yang diperintahkan Tuhan Yesus kepadanya,  “…karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”

Ketaatan Simon tidak pernah sia-sia;  secara manusia itu tidak mungkin, tapi bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil.  Tertulis:  “Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak…lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam”  (Lukas 5:6, 7b).

Setelah itu, Petrus pun mengikuti Yessus. Mengikuti juga berarti meninggalkan. Mengikuti berarti mengarahkan pandangan dan berjalan ke depan, dengan demikian kita pun meninggalkan apa yang di belakang kita. Dan mengapa kita bersedia melakukannya, tentulah ada alasannya. Yang pasti karena kita melihat kehidupan yang lebih baik dari kehidupan sekarang atau masa lalu. Mengikuti Yesus berarti bersedia menyatukan diri dengan-Nya, memahami visi-Nya dan bekerja bersama Dia agar melalui kita, berita anugerah-Nya semakin terdengar. Ada berbagai panggilan Yesus untuk kita, namun setiap panggilan itu mempunyai tujuan yang sama yaitu menjadikan diri kita penjala manusia serta menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Mengikuti panggilan Yesus berarti kita bersedia berjalan dan bekerja bersama dia untuk memberitakan kabar baik bagi sesama

Di sini kita diajak, di satu sisi, untuk melihat kekuatan karisma Yesus yang menarik para pengikutNya untuk mengikutiNya dengan berani meninggalkan segala-galanya. Yesus menawarkan harapan yang memenuhi kebutuhan terdalam setiap orang. Dan harapan yang Yesus tawarkan itu tidak pernah lekang dan sirna walau telah dimakan waktu. Yesus juga tidak memilih orang-orang yang super hebat untuk menjadi “penjala manusia”. Dia memilih nelayan, pemungut cukai dan orang biasa lainnya yang pasti punya kelemahan dan juga kerap gagal. Tapi pesan harapanNya masih tetap hidup. Karena Yesus memang tetap hidup dan tinggal di dalam diri kita. Dialah jawaban dari setiap kerinduan hati manusia.

Maka di sisi lain kita pun juga diajak untuk selalu tinggal bersama dengan Yesus di dalam perahu yang sama. Apakah aku selalu berupaya untuk berada bersama dengan Yesus? Apa saja yang aku upayakan selama ini untuk selalu berada bersama dengan Yesus itu? Dalam Dia ada hidup dan hidup dalam segala kelimpahannya.***

 

 

By Rm. Fransiskus Emanuel Da Santo, Pr; Sekretaris Komisi Kateketik KWI

 

 

One thought on “Renungan Hari Minggu Biasa  V : “Karena Engkau Menyuruhnya”

  1. Pingback: Respon yang Benar | Lukas 5:5-6 (TB) - Gerakan Baca Alkitab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *