Hari Kamis Pekan II Adven (HR SP. Maria Dikandung Tanpa Noda)
Bacaan:
Kejadian 3:9-15,20
Lukas 1:26-38
Hari ini gereja universal merayakan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda. Bacaan yang digunakan adalah teks Lukas 1:26-38 tentang pemberitahuan kelahiran Yesus. Disebutkan bahwa Gabriel, sang malaikat Allah datang menghampiri Maria untuk memberitahukannya bahwa dia akan menjadi Ibu dari Mesias, Anak Allah. Mendengar berita seperti ini tentu saja Maria tidak langsung melompat kegirangan dan mendatangi atau memeluk Gabriel karena sudah membawa pesan Allah. Maria, mungkin saja jauh di dalam hatinya masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di hadapan-Nya. Masih bingung dengan semua hal yang begitu cepat terjadi di hadapannya. Dalam kebingungannya itu, Maria bisa saja mengatakan tidak, dan minta Gabriel untuk cari orang lain saja. Maria malahan dengan mantap mengatakan: “aku ini hamba Tuhan, Terjadilah padaku menurut perkataanmu.”
Kesediaan Maria menjadi Ibu Tuhan dan kerendahan hatinya menjadi model dari kerendahan hati seorang Kristiani. Maria tidak berdebat dengan Gabriel dan mempertanyakan banyak hal. Semua itu dia simpan di dalam hatinya. Maria dipilih menjadi Ibu Tuhan. Pemilihan Maria, wanita sederhana, dari kampung, dan tidak terkenal merupakan sebuah anugerah yang luar biasa. Maria pun akhirnya hanya bisa mengamini dan mengikuti seknario Tuhan dalam hidup-Nya. Maria, menjadi Ibu dari Yesus Tuhan kita. Kesucian Maria menjadikannya layak dan pantas untuk mengandung Yesus. Untuk itu gelar dikandung tanpa Noda diberikan kepadanya.
Secara singkat peristiwa penyampaian berita tentang kelahiran Yesus ini mau mengajak kita untuk sejenak melihat peristiwa keselamatan Allah dari titik yang berbeda. Peristiwa keselamatan yang dimulai dari seorang perempuan sederhana, Maria. Peristiwa ini kemudian menjadi awal dari semua peristiwa keselamatan yang kemudian akan dijalani oleh Yesus sampai pada akhirnya menyelamatkan dunia dengan peristiwa salib.
Setidaknya ada dua hal sederhana dan kecil yang bisa kita pelajari dari Maria dalam kisah Injil hari ini. Pertama, adalah perihal kerendahan hati. Maria mengajak kita untuk rendah hati dalam menyikapi hidup dan khususnya pada rencana-rencana Allah. Kedua, adalah ketaatan maria dalam menjalani kehendak Allah. Ada banyak hal yang bisa kita peroleh dari sosok Maria, namun setidaknya dua hal ini menjadi penekanan dalam renungan kali ini. Semoga kita bisa menjadi orang yang rendah hati dan taat pada kehendak Allah seperti Maria. Amin.
(Ignasius Lede)