Main Terompet

dosa-di-kamar-pengakuan.jpg

Sering sulit bagi seorang pastor baru untuk mengerti istilah-istilah khas daerah setempat. Di salah satu paroki di Belanda, dimana cukup banyak pria main serong, dosa itu biasa disebut di sana: “main terompet”.
Sebelum Paska datang banyak orang yang mau mengaku dosa (peniten) dan ada yang mengaku: “saya sudah main terompet”. Pastor mula-mula sangka ia salah dengar, tetapi karena banyak peniten masih menunggu, ia tidak mau tanya kenapa perbuatan baik itu diakui sebagai dosa. Diberi penitensi ringan saja. Tetapi sesudah 5 orang lain mengaku sering main terompet, ia mulai curiga dan bertanya: “main terompet sebenarnya berarti apa?”

Sesudah mendapat keterangan yang sebenarnya, cepat-cepat pastor keluar dari tempat pengakuan untuk panggil kembali para peniten itu dan memberi penitensi yang lebih berat. Karena terikat oleh kewajiban untuk merahasiakan dosa, ia berteriak dalam gereja di mana beberapa peniten tadi masih menyelesaikan penitensi. Kata Pastor muda itu: Semua yang tadi mengaku pemain alat musik, silahkan masuk kembali ke tempat pengakuan!

Inilah pentingnya suatu orientasi!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *