Ditjen Bimas Katolik, Kemenag RI bekerja sama dengan Komisi Kateketik KWI menyelenggarakan pertemuan bertajuk “Pembinaan Dosen Pendidikan Agama Katolik Perguruan Timggi Umum” untuk regio Sulawesi, Papua dan Maluku di Manado. Pertemuan regional timur ini berlangsung dari tanggal 19 s.d. 22 Agustus dengan menghadirkan narasumber dari kalangan kementerian agama (daerah setempat dan pusat) maupun dari kalangan pejabat Gereja lokal (Keuskupan Manado) dan dari KWI dalam hal ini Komisi kateketik KWI.
Dalam laporannya, pada acara pembukaan, Ketua Panitia Bp. Yuvensius Sepur, S.Fils mengungkapkan bahwa tujuan yang mau dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya mutu pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) di Perguruan Tinggi Umum (PTU) dan kompetensi dosen pengampu MK PAK di PTU serta tersosialisasinya bahan ajar PAK PTU yang mengacu pada KKNI-SNPT.
Dr. H. Abdul Rasyid, Kakanwil Kementerian Agama Propinsi Sulawesi Utara yang membuka secara resmi kegiatan ini menjelaskan tentang kebijakan Kemenag Propinsi Sulawesi Utara tentang pendidikan agama. Kakanwil Kemenag memperkenalkan secara singkat profil Provinsi Sulawesi Utara sebagai daerah yang toleran dengan motto: torang samua basudara, torang samua ciptaan Tuhan dengan filosofi hidup: sitou timou, tumou tou. Beliau juga memaparkan secara singkat kondisi kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Utara.
Sementara Kasubdit Pendidikan Tinggi, Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI, Bp. Drs Yohanes Bosco Otto, M.Pd memberikan pengarahan tentang Peningkatan Layanan Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Pemerintah dalam hal ini Bimas Katolik, demikain pak Bosco, telah lama bersinergi dengan Gereja Katolik, dalam hal ini Komisi Kateketik KWI berupaya memberikan pendampingan semaksimal mungkin untuk para dosen pendidikan agama katolik dalam rangka pengembangan tugasnya mendampingi para mahasiswa katolik melalui kuliah agama katolik.
RD. Fransiskus Emanuel da Santo, Pr , sekretaris Komisi Kateketik KWI menyampaikan materi tentang “Pengintegrasian Katekese dalam PAK di Perguruan Tinggi Umum dan Tantangannya”. Pendidikan, demikian romo da Santo, harus membimbing para mahasiswa menghadapi realitas, memasuki dunia dengan kesadaran dan tanggungjawab, dan supaya hal ini terjadi, perolehan pengetahuan selalu diperlukan. Meskipun demikian, hasil nyata yang diharapkan bukanlah sekedar peroleh informasi atau pengetahuan, melainkan lebih dari itu, transformasi pribadi. Dal hal ini, motivasi bukan sekedar syarat awal, tetapi harus dibangun. Motivasi adalah hasil. “Bilamana diperlukan, Pendidikan tinggi Katolik harus berani berbicara tentang kebenaran yang tidak mengenakkan, yang tidak menyenangkan opini publik, tetapi diperlukan untuk menjaga kebaikan masyarakat yang sesungguhnya” (Ex Corde Ecclesiae, no 32). Berhasilnya katekese merupakan dan selalu akan menjadi karunia Allah, melalui karya Roh Bapa dan Putera. Katekese maupun evangelisasi tidaklah mungkin tanpa karya Allah yang bekerja melalui Roh-Nya. Campur tangan Allah membuat semua usaha mendatangkan buah berlimpah. “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan” (1Kor 3:3-7)
RD. Festo (kanan) dan Bp. Daniel (kiri) memandu peserta untuk diskusi dan menelaah draft bahan ajar PAK-PTU
Daniel Boli Kotan, S.Pd.,MM,staf Komkat KWI (anggota tim kurikulum kuliah PAK nasional) memberikan materi tentang kerangka acuan bahan ajar Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Selanjutnya peserta dalam kelompok diskusi diminta menelaah draft buku atau bahan ajar yang telah ditulis oleh tim penulis dari Komkat KWI. Para dosen mengkritisi teks buku itu dengan dan menganalisis sejauh mana teks itu menjawab kebutuhan praksis di lapangan serta melihat apakah isi buku sesuai dengan kurikulum yang dimuat dalam silabus PAK yang telah disusun tim nasional berdasarkan KKNI (Kurikulum Nasional Indonesia).
Para dosen dalam keompok diskusi menelaah dan mengkritisi draft bahan ajar kuliah PAK di PTU.
Berdasarkan hasil diskusi, pendalaman materi bahan ajar, para dosen memberikan banyak masukan untuk perbaikan draft buku selanjutnya, terutama dalam hal isi dimana harus ada korelasi yang tegas antara materi atau bahan ajar dengan kurikulum yang termuat dalam silabus kuliah Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. (DBK).
Catatan: Gambar acara pembukaanhttp://sulut.kemenag.go.id
Terimakasih tulisan sangat baik,
Terima kasih suster, telah mengunjungi situs Komkat KWI
salam
kami di surabaya kok gak pernah mengadakan pertemuan untuk para Dosen agama katolik di PTS-PTN melalui pembimas katolik di Surabaya ya mohon ada tindak lanjut dari pejabat yang terkait khususnya di loingkungan BIMAS Katolik Propinsi dan BIMAS KATOLIK di Jakarta terima kasih.