Pengamatan

Seorang profesor yang sedang mengajarkan para mahasiswa barunya tentang apa artinya pengamatan itu. Sambil memegang sebuah botol percobaan yang berisi cairan berwarna kekuning-kuningan, sang profesor mulai berkata pada para mahasiwanya: “Inti dari metode ilmiah, dari mikroskop elektron sampai teleskop Hubbell, adalah pengamatan. Apa pun peralatan yang kita gunakan, pada akhirnya pikiran manusialah yang akan menjadi satu-satunya unsur penentu dari semua informasi yang tersedia. Sebagai contoh, di tangan saya ada sebotol urin seekor kuda; marilah kita melihat apa yang dapat kita pelajari darinya. Silahkan lakukan apa yang saya lakukan.” Kemudian ia mencelupkan jari telunjuknya ke dalam gelas yang berbau tak sedap itu dan mencicipinya. Lalu botol percobaan itu diedarkan kepada setiap mahasiswa. Walaupun merasa jijik, setiap mahasiwa mengikuti apa yang telah dilakukan oleh dosen mereka: mencelupkan jari telunjuk mereka ke dalam botol percobaan itu dan mencicipinya. “Apa yang dapat Anda pelajari dari pelajaran ini?” sang profesor bertanya kepada seluruh mahasiswanya sambil menatap wajah-wajah yang meringis menahan mual. “Anda telah menemukan betapa pentingnya pengamatan itu! Anda tahu,” katanya, sambil mengangkat jari telunjuknya, “Tadi saya mencelupkan jari telunjuk saya ke dalam botol percobaan itu, tetapi kemudian yang saya cicipi ke dalam mulut saya adalah jari manis saya.” Semua mahasiswa baru dalam kelas itu terbelalak. Mereka telah belajar apa artinya observasi itu. Saudara… Pengamatan adalah awal dari langkah-langkah penting selanjutnya. Apabila pengamatan kita salah, sudah tentu langkah selanjutnya juga salah. Pengamatan adalah langkah kecil, tetapi membutuhkan ketelitian yang seksama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *