Renungan Hari Minggu Paskah VII : “Kuduskanlah Mereka Dalam Kebenaran”

Bacaan: Kis.1: 15-17, 20a, 20c-26; 1Yoh. 4: 11-16; Yoh. 17: 11b-19.

Yesus dalam Injil hari ini berdoa bagi semua murid-Nya agar mereka menjadi satu sama seperti kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus dalam kesatuan yang ilahi dan istimewa. Yesus berdoa kepada Bapa agar para murid: dipelihara dalam nama Bapa, supaya mereka menjadi satu, dan supaya mereka dikuduskan dalam kebenaran. Kata kunci dari bacaan ini yang: memelihara dan menjaga atau nelindungi.

Yesus menyadari bahwa tantangan dan kesulitan tidak pernah akan berhenti atau hilang yang selalu dihadapi dan dialami oleh para murid Yesus sepanjang sejarah. Bahkan Yesus pernah mengatakan bahwa Ia mengutus  para murid-Nya, bagaikan domba ke tengah serigala. Itu berarti Yesus tau bahwa tugas perutusan itu tidak mudah, Ia sendiri telah mengalaminya. Para murid akan selalu mengalami tantangan, kesulitan, penolakan dan bahkan harus kehilangan nyawanya. Maka Yesus memohon dalam doa-Nya kepada Bapa agar mereka dipelihara, dijaga dan dilindungi. Bukan supaya mereka bebas, tetapi supaya mereka tetap tekun setia dalam mengemban tugas pewartaan, mewartakan Kerajaan Allah, kabar keselamatan. Dipelihara dalam persatuan dan kesatuan agar utuh dan kuat, tidak terpecah-belah dengan mencari kepentingan diri sendiri; juga dipelihara, dilindungi dari segala yang jahat yang dapat mengganggu dan menghancurkan keselamatan manusia.

Selanjutnya,  dalam menjalani perutusan itu, para murid diharapkan tidak berjuang sendiri-sendiri, tidak mencari aman dan selamat sendiri, tidak membawa perpecahan dan permusuhan, tetapi selalu bersatu. Mereka harus selalu bersatu supaya dunia percaya. Persatuan yang melahirkan damai, sukacita, persaudaraan, saling mendukung dan saling mengasihi. Betapa persatuan itu penting dan berharga menjadi kekuatan. Karena itu Yesus memohon kepada Bapa supaya para murid-Nya bersatu. Persatuan yang mengambil model/contoh persatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus.

Hal yang penting dalam doa Yesus ini adalah memohon agar para murid-Nya dikuduskan. “supaya mereka dikuduskan dalam kebenaran”. Ketika para utusan-Nya mewartakan kebenaran sejati,  kebenaran itu tidak lain adalah Yesus sang kebenaran sejati, maka mereka dikuduskan dalam kebenaran, dalam Yesus. Sabda kebenaran yang diwartakan itulah yang menguduskan setiap orang yang percaya; agar dengan percaya pada kebenaran, orang juga hidup dan memberikan kesaksian tentang kebenaran. Kebenaran yang menyelamatkan. “Supaya mereka dikuduskan dalam kebenaran” menjadi tanda keselamatan dan diberkati.

Pesan bagi kita adalah ketika kita sungguh percaya dan setia dalam menjalankan perutusan kita di mana saja dan kapan saja, kiranya kita semakin berani dan percaya, tidak ragu, tidak takut atau mundur, karena kita tau Yesus selalu mendoakan kita di hadapan Bapa-Nya. Kita selalu dijaga, dilindungi, dipelihara dan dikuduskan.  Dalam Dia kita bersyukur dan terus bersyukur.***

 Rm. Fransiskus Emanuel da Santo, Pr; Sekretaris Komkat KWI.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *