Rekomendasi Pertemuan Komisi Kateketik Regio NUSRA

atambua.jpg

Pada tanggal 26-30 Agustus 2014, telah terselenggara Pertemuan Kateketik Regio Nusra di Keuskupan Atambua, yang bertempat di Wisma Emaus Jl. Nela Raya-Atambua. Pertemuan Kateketik Regio Nusra kali ini dihadiri 39 peserta dari semua keuskupan se-Regio Nusra, dengan tema: Menjadi Fasilitator Katekese Umat yang Handal di Era Digital. Pertemuan dibuka melalui Ekaristi yang dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Atambua, yang dilanjutkan denga evaluasi program komkat keuskupan masing-masing. Pada hari-hari berikutnya pertemuan diisi dengan sosialisasi tentang berkatekese di era digital sebagaimana amanat PKKI X 2012, dan pelatihan menggunakan sarana digital dalam berkatekese umat yang dibawakan oleh P. Leo Sugiyono, MSC (Komkat KWI) dan Bpk. Thomas Aquino Purwono Nugroho Adhi staf Komkat Keuskupan Agung Semarang. Peserta pertemuan sangat bersemangat dalam mengikuti pelatihan kali ini, walaupun dengan sarana internet yang serba terbatas sehingga sampai dua kali pindah lokasi pertemuan, yaitu dilaksanakan di SMA Katolik Suria dan SMP Negeri l Atambua. Pertemuan ini juga menghasilkan Rekomendasi, antara lain agar pelatihan katekese di era digital dilanjutkan lagi pada pertemuan Regio Nusra 2015 yang telah ditetapkan tempat pertemuannya di Keuskupan Kupang. Pada hari terakhir panitia mengajak para peserta untuk berkunjung ke Kantor Koperasi Kredit Union Keuskupan Atambua yang telah berkembang pesat dengan lebih-kurang 19 ribu anggota. Setelah itu dilanjutkan dengan rekreasi bersama di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

PENGHUBUNG KOMKAT REGIO NUSRA
d/a KOMKAT Keuskupan Larantuka
Jln. Mgr Miguel Rangel no. 1-2, San Dominggo – Larantuka – Flotim – NTT

Kepada Yang Mulia
Para Uskup Nusa Tenggara
Di
Tempat

Dengan hormat,

Bersama ini kami sampaikan bahwa Komisi Kateketi (KOMKAT) se Regio Nusa Tenggara telah mengadakan pertemuan tahunannya yang ke-34, di Wisma Emaus, Atambua pada 26-30 Agustus 2014 yang lalu.

Di akhir pertemuan itu, kami telah merumuskan sejumlah kesepakatan dan rekomendasi untuk mendapat perhatian dan mohon ditindak-lanjuti demi perkembangan karya Katekese pada hari-hari mendatang di Wilayah Keuskupan se-Regio Nusra ini.

Demikian penyampaian kami; dan atas perhatian kami ucapkan limpah terimakasih.

Larantuka, 01 September 2014
Penghubung KOMKAT Regio Nusra

Rm. Fransiskus Emanuel da Santo,Pr

Tembusan:
 Ketua KOMKAT KWI di Jakarta
 Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero
 Praeses Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret
 Lembaga Pendidikan Kateketik dan Sekolah Tinggi Pastoral se-Nusra
 Para Ketua KOMKAT se-Regio Nusra
 Pertinggal.

RUMUSAN HASIL AKHIR DAN REKOMENDASI
PERTEMUAN KOMISI KATEKETIK REGIO NUSRA XXXIV
Wisma Emaus, Atambua 26 – 30 AGUSTUS 2014

TEMA :
KATEKESE DI ERA DIGITAL

Komisi Kateketik Regio Nusa Tenggara ( KOMKAT NUSRA) mengadakan Pertemuan Tahunan XXXIV di Wisma Emaus – Keuskupan Atambua selama lima hari, Selasa, 26 Agustus – Sabtu, 30 Agustus 2014. Pertemuan ini diikuti oleh 39 peserta utusan dari semua Komkat Keuskupan Se-Regio Nusra, utusan dari lembaga STP Renha Larantuka, STP St. Petrus Kefamenanu dan utusan Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret. Hadir pula Sekretaris Eksekutif Komkat KWI Rm Leo Sugiyono, MSC dan Bapak Thomas Aquinas Purwono Nugroho Adhi selaku fasilitator.

LATAR BELAKANG
Pertemuan Komkat Nusra ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Tema Pertemuan Komkat NUSRA XXXIV adalah, “KATEKESE DI ERA DIGITAL.” Tema ini merupakan follow up dari PKKI X di Bandung, 10-16 September 2012 dan kelanjutan dari Pertemuan Tahunan Komkat Regio Nusra sebelumnya di Wisma Nele Keuskupan Maumere, 26-30 Agustus 2013.
PKKI X merekomendasikan :
1) Untuk Komkat Regio :
a. Mengevaluasi secara berkala implementasi hasil PKKI X di masing-masing keuskupan.
b. Mengadakan pertemuan Komkat Regio secara berkala.
c. Menyelenggarakan lokakarya untuk merumuskan tema-tema tertentu dalam katekese di era digital, khususnya katekese digital yang menyapa keluarga dan orang muda.
d. Bekerjasama dengan Bimas Katolik di wilayahnya dalam pengembangan katekese berbasis media.
2). Komkat Keuskupan :
a. Mensosialisasikan dan mengimplementasikan hasil PKKI X di tingkat keuskupan.
b. Mengevaluasi secara berkala implementasi hasil PKKI X
c. Menyusun modul katekese di era digital, khususnya katekese digital yang menyapa keluarga dan orang muda.
d. Membuat pelatihan penggunaan alat-alat digital dalam rangka berkatekese di era digital
e. Bekerjasama dengan komisi-komisi lain dalam pengembangan karya katekese di era digital.
f. Bekerjasama dengan Bimas Katolik di wilayahnya dalam pengembangan katekese berbasis media.

Selanjutnya Pertemuan Komkat Regio Nusra XXXIII merekomendasikan :
1. Untuk Keuskupan Se Regio NUSRA :
a. Para Uskup dan para Imam perlu mendukung dan memfasilitasi para fasilitator Katekese Umat untuk mengikuti pelatihan secara berkelanjutan.
b. Memberikan dukungan dana untuk pengadaan modul dan pelatihan.
2. Untuk Komkat KWI:
a. Menyiapkan modul-modul pelatihan dan katekese di era digital
b. Memberi dukungan dana dan memfasilitasi pelaksanaan pelatihan fasilitator Katekese umat di setiap Keuskupan.

TUJUAN :
1. Mengevaluasi implementasi hasil PKKI X di masing-masing Keuskupan.
2. Memperdalam pemahaman tentang katekese di Era Digital.
3. Mendapatkan pelatihan tentang bagaimana menggunakan sarana digital dalam berkatekese serta latihan berkatekese digital.

PROSES PERTEMUAN
Pertemuan diawali dengan Misa Kudus yang dipersembahkan oleh Vikjen Keuskupan Atambua, Rm.Theodorus Asa Siri, Pr., didampingi oleh Rm. Leo Sugiyono, MSC (Sekretaris Eksekutif Komkat KWI) dan Rm. Fransiskus Emanuel da Santo, Pr (Penghubung Komkat Regio Nusra). Dalam kotbahnya, Rm.Theo menegaskan bahwa sebagai Fasilitator Katekese Umat yang handal di Era Digital adalah berjuang agar iman yang tumbuh dalam hati umat tidak disesatkan oleh era digital melainkan tetap berpegang pada ajaran Yesus yakni mewartakan Injil kebenaran dan memiliki sikap iman yang berpegang pada keadilan, belaskasih dan kesetiaan.
Sesudah misa dilanjutkan dengan laporan kegiatan dari masing-masing Komkat Keuskupan tahun 2013 dan 2014. Laporan dipandu oleh Ketua Penghubung Komkat Regio Nusra. Dari keseluruhan laporan Komkat masing-masing Keuskupan, ada beberapa Keuskupan yang sudah mulai membuat pelatihan katekese digital serta memcoba membuat katekese digital, namun di sana sini masih banyak tantangan dan permasalahan mengingat belum semua fasilitator yang ahli di bidang teknologi modern, khususnya teknologi digital. Selain itu di daerah-daerah pedesaan kendala tidak ada sinyal membuat kesulitan untuk mengadakan katekese digital.
Pada sesi berikutnya para peserta mendapat masukan tentang latarbelakang pertemuan Katekese Di Era Digital oleh Rm. Leo Sugiyono, MSC. Dalam presentasinya, beliau mengawalinya dengan menyampaikan kilas balik PKKI I-X. Tentang PKKI X di Bandung, yang berbicara tentang Peran Imam dan Katekis dalam Katekese di Era Digital dan Karakteristik Era Digital: hidup dalam informasi yang berlimpah, relasi yang bercorak spontan dan dangkal, cepat menerima segala informasi tetapi tidak mendalam, bahasa baru berkomunikasi yang lebih entertainer, serta ketergantungan pada sarana digital. Berhubung dengan perkembangan dunia terutama teknologi digital dewasa ini, kita semakin disadarkan bahwa perubahan katekese di Era Digital bukan semata-mata pada konten (isi) melainkan juga pada cara dan pengelolaannya.
Selanjutnya pelatihan menggunakan sarana digital untuk berkatekese dipandu oleh bapak Thomas Aquinas Purwono Nugroho Adhi (Staf Komkat Keuskupan Agung Semarang) yang sengaja dihadirkan oleh Komkat KWI karena memiliki keahliannya dalam bidang teknologi komunikasi digital. Kegiatan praktek hari pertama dilangsungkan di SMA Surya Atambua dan hari kedua di SMPN 1 Atambua, mengingat di Wisma Emaus tidak ada sinyal untuk mengakses internet.
Pada pertemuan ini peserta menyadari betapa pentingnya sarana digital dalam karya pewartaan Injil dan Katekese. Pada sisi lain peserta juga menyadari keterbatasannya baik pengetahuan maupun ketrampilan dalam menggunakan sarana digital. Karena itu Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan dan Rekomendasi, sebagai berikut.

1. KESEPAKATAN:
1.1 . Komkat Regio Nusra ke-35 masih perlu melanjutkan tema yang sama yakni tentang
Katekese di Era Digital. Pertemuan tahun 2015 akan berlangsung di Keuskupan Agung Kupang pada akhir bulan Agustus, dengan narasumber dari Komkat KWI.
1.2 . Membentuk jejaring sosial terhubung (social networking) sebagai forum komunikasi
antar KOMKAT Keuskupan se-regio Nusra. Forum ini dimoderasi RD. Patris Neonnub, Ketua Komkat Keuskupan Agung Kupang.

2. REKOMENDASI
2.1. Untuk Keuskupan Se Regio NUSRA :
a. Para Uskup dan para Imam perlu mendukung dan memfasilitasi para fasilitator Katekese Umat untuk mengikuti pelatihan secara berkelanjutan.
b. Memberikan dukungan dana untuk pengadaan modul dan pelatihan.

2.2. Untuk Komkat KWI:
a. Menyiapkan modul-modul pelatihan dan katekese di era digital secara
berkelanjutan.
b. Memberi dukungan dana dan memfasilitasi pelaksanaan pelatihan fasilitator
c. Katekese umat di setiap Keuskupan.

2.3. Untuk Lembaga Pendidikan Pastoral dan Seminari Tinggi se Regio Nusra
a. Mengupayakan pendidikan dan pelatihan Katekese digital bagi para calon katekis
dan calon imam
b. Ikut terlibat dalam setiap pertemuan tahunan Komkat Regio Nusra

Demikian rumusan hasil akhir dan rekomendasi pertemuan Komkat Regio Nusra XXXIV ini. Semoga berguna bagi pengembangan Karya Katekese yang lebih baik lagi di Keuskupan-keuskupan se- Regio Nusra.
Wisma Emaus, Atambua
26 – 30 Agustus 2014
Ttd
Para peserta Pertemuan Komkat Regio Nusra XXXIV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *