Bacaan: Neh.8:3-5a, 6-7, 9-11; 1Kor. 12:12-30; Luk.1:1-4; 4:14-21.
Yesus tampil di hadapan umum setelah pesta Kana, kini Yesus mengawalinya dengan penyampaian visi, misi dan program kerja-Nya membangun Kerajaan Allah. Melalui pembacaan kitab Yesaya yang dilakukan oleh Yesus, Ia memperkenalkan diriNya yang dikuasai oleh Roh Allah dan sebagai penggenapan janji Allah. Walaupun orang-orang Nazaret menolak-Nya ketika itu, namun saat ini kita yang mendengar berita ini hendak meneguhkan iman kepercayaan kita kepada-Nya yang telah menyatakan diriNya melalui kabar keselamatan yang telah digenapi dalam diriNya. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang”
Yesus telah memperkenalkan diri sebagai penyampai kabar baik bagi orang miskin, pembebasan bagi yang tertawan dan tertindas, penglihatan kepada orang buta. Harapan baru, kehidupan yang baru, jalan keselamatan telah dihadirkan oleh Yesus dalam penderitaan manusia telah dihadirkan. Sebagaimana yang dikatakan bahwa berita keselamatan itu telah genap dalam diriNya.
Penggenapan itu sendiri bukanlah hanya penyataan waktu ketika Yesus menyatakan berita keselamatan itu, namun perkataan Yesus tentang penggenapan itu adalah suatu syarat bahwa nubuat itu menjadi nyata bagi yang sungguh-sungguh mendengarkan perkataan dan pewartaan-Nya. Apa yang dikatakan dalam Yesaya tersebut telah terwujud dan terlaksana di dalam diri-Nya.
Yesus menjadi kehidupan baru bagi manusia untuk dapat menerima kebebasan, dan kehidupan. Iman akan mematahkan rantai ketakutan, kebimbangan. Anugerah terbesar dari Tuhan untuk keselamatan manusia itu adalah nyata, namun kenyataan itu terjadi sebagaimana yang Yesus katakan, bahwa hal itu akan genap bagi setiap orang yang menerima dan mendengar dengan iman. Kelemahan kita sebagai manusia dapat disempurnakan oleh Tuhan ketika iman itu teguh sepenuhnya kepada Dia pemberi anugerah. Visi dan misi Yesus yang sangat jelas itu diwujudkan-ya dalam program prioritas menyelamatkan dunia. Kematian-Nya di kayu salib merupakan perwujudan komitmen dan kesetiaan-Nya pada kehendak Bapa.
Bagi kita, apa yang dapat kita capai dalamhidup ini? Tidak lain ikut mengambil bagian dalam visi, misi dan ptogram Yesus, karena Roh Tuhan pun telah mengurapi kita menjadi pembawa kabar baik, baik dunia dan bagi sesama. Yesus telah memberikan teladan bagi kita, maka semoga kita pun tetap komitmen dan setia menjalankan program prioritas Yesus dalam perutusan kita kapan saja, di mana saja dan dalam situasi apa saja. Sebab tahun rahmat Tuhan telah datang!**
Rm. Fransiskus Emanuel Dasanto, Pr; Sekretaris Komkat KWI