Pertemuan Komisi Kateketik Regio NUSRA XXXIV

REGIO NUSRA 14.jpg

Kontributor: Blasius Naya Manuk (Komkat Keuskupan Denpasar)

Komisi Kateketik Regio Nusa Tenggara ( KOMKAT NUSRA) mengadakan Pertemuan Tahunan XXXIV di Wisma Emaus – Keuskupan Atambua selama lima hari, Selasa, 26 Agustus – Sabtu, 30 Agustus 2014. Pertemuan ini diikuti oleh 39 peserta, utusan dari semua Komkat Keuskupan Se-Regio Nusra. Hadir pula Sekretaris Eksekutif Komkat KWI Rm Leo Sugiyono, MSC dan Bapak Purwono Adhi Nugroho selaku fasilitator.

Pertemuan Komkat Regio Nusra ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Tema Pertemuan tahun ini adalah, “KATEKESE UMAT DI ERA DIGITAL.” Tema ini merupakan follow up dari PKKI X di Bandung, 10-16 September 2012 dan kelanjutan dari Petemuan Tahunan Komkat Regio Nusra sebelumnya di Wisma Nele Keuskupan Maumere, 26-30 Agustus 2013. Pada waktu PKKI X di Bandung ada beberapa rekomendasi untuk dilaksanakan oleh Komkat Regio antara lain: Mengevaluasi secara berkala implementasi hasil PKKI X di masing-masing keuskupan, mengadakan pertemuan Komkat Regio secara berkala, menyelenggarakan lokakarya untuk merumuskan tema-tema tertentu dalam katekese di era digital, khususnya katekese digital yang menyapa keluarga dan orang muda, serta bekerjasama dengan Bimas Katolik di wilayahnya dalam pengembangan katekese berbasis media. Sementara untuk Komkat masing-masing Keuskupan, PKKI juga memberikan rekomendasi khusus antara lain: Mensosialisasikan dan mengimplementasikan hasil PKKI X di tingkat Keuskupan, mengevaluasi secara berkala implementasi hasil PKKI X, menyusun modul katekese di era digital, khususnya katekese digital yang menyapa keluarga dan orang muda, membuat pelatihan penggunaan alat-alat digital dalam rangka berkatekese di era digital, bekerjasama dengan komisi-komisi lain dalam pengembangan karya katekese di era digital, dan bekerjasama dengan Bimas Katolik di wilayahnya dalam pengembangan katekese berbasis media. Terhadap rekomendasi PKKI X tersebut, Komkat Regio Nusra dalam dua kali pertemuan tahunannya yakni tahun 2013 dan 2014, selalu mengevaluasi tindak lanjut dari hasil pertemuan PKKI X di masing-masing Keuskupan serta mengisinya dengan pelatihan Katekese Digital.

Proses Pertemuan

Pertemuan diawali dengan Misa Kudus yang dipersembahkan oleh Vikjen Keuskupan Atambua, Rm.Theodorus Asa Siri, Pr., didampingi oleh Rm.Leo Sugiyono (Sekretaris Eksekutif Komkat KWI) dan Rm.Fransiskus Emanuel da’Santo,Pr (Penghubung Komkat Regio Nusra). Dalam kotbahnya, Rm.Theo menegaskan bahwa sebagai Fasilitator Katekese Umat yang handal di Era Digital adalah berjuang agar iman yang tumbuh dalam hati umat tidak disesatkan oleh era digital melainkan tetap berpegang pada ajaran Yesus yakni mewartakan Injil kebenaran dan memiliki sikap iman yang berpegang pada keadilan, belaskasih dan kesetiaan.
Sesudah misa dilanjutkan dengan laporan kegiatan dari masing-masing Komkat Keuskupan tahun 2013 dan 2014. Laporan dipandu oleh Rm.Fransiskus Emanuel da’Santo, Pr. Dari keseluruhan laporan Komkat masing-masing Keuskupan, ada beberapa Keuskupan yang sudah mulai membuat pelatihan katekese digital serta memcoba membuat katekese digital, namun di sana sini masih banyak tantangan dan permasalahan mengingat belum semua fasilitator yang ahli di bidang teknologi modern, khususnya teknologi digital. Selain itu di daerah-daerah pedesaan kendala tidak ada sinyal membuat kesulitan untuk mengadakan katekese digital.
Pada sesi berikutnya para peserta mendapat masukan tentang latarbelakang pertemuan Katekese Di Era Digital oleh Rm. Leo Sugiyono, MSC. Dalam presentasinya, Rm.Leo memaparkan beberapa hal yang dihasilkan oleh PKKI X di Bandung, antara lain: Tentang Peran Imam Dan Katekis dalam Katekese di Era Digital dan Karakteristik Era Digital: hidup dalam informasi yang berlimpah, relasi yang bercorak spontan dan dangkal, cepat menerima segala informasi tetapi tidak mendalam, bahasa baru berkomunikasi yang lebih entertainer, serta ketergantungan pada sarana digital. Berhubung dengan perkembangan dunia terutama teknologi digital dewasa ini, kita semakin disadarkan bahwa perubahan katekese di Era Digital bukan semata-mata hanya pada konten (isi) melainkan juga pada cara dan pengelolaannya.
Selanjutnya pelatihan menggunakan sarana digital untuk berkatekese dipandu oleh bapak Purwono Adhi Nugroho (Staf Komkat Keuskupan Agung Semarang) yang sengaja dihadirkan oleh Komkat KWI karena memiliki keahlian khusus dalam bidang teknologi komunikasi digital. Kegiatan praktek hari pertama dilangsungkan di SMA Surya Atambua dan hari kedua di SMPN 1 Atambua, mengingat di Wisma Emaus tidak ada sinyal untuk mengakses internet.
Kesepakatan dan Rekomendasi
Setelah mengikuti Pertemuan dan Pelatihan Katekese Digital, para peserta Pertemuan Komisi Kateketik Regio Nusa Tenggara XXXIV menyepakati akan melanjutkan pelatihan Katekese Digital pada pertemuan Komkat Regio Nusra tahun depan di Kupang dengan Nara Sumber dari Komkat KWI. Para peserta juga sepakat mengangkat Rm. Patris, Pr (Ketua Komkat Keuskupan Agung Kupang) sebagai koordinator group media komunikasi internet untuk Komkat Se-Regio Nusra. Sementara untuk rekomendasi seperti biasa ditujukan kepada para Bapa Uskup se Regio Nusra, untuk Komkat KWI dan untuk Lembaga Pendidikan Tingggi Pastoral Kateketik dan Teologi. Untuk para Bapa Uskup Se-Regio Nusra, ada dua rekomendasi yakni, pertama: Para Uskup dan para Imam perlu mendukung dan memfasilitasi para fasilitator Katekese Umat untuk mengikuti pelatihan secara berkelanjutan. Kedua, memberikan dukungan dana untuk pengadaan modul dan pelatihan. Untuk Komkat KWI: Pertama, menyiapkan modul-modul pelatihan dan katekese di era digital secara berkelanjutan. Kedua, memberi dukungan dana dan memfasilitasi pelaksanaan pelatihan fasilitator Katekese umat di setiap Keuskupan. Sedangkan untuk Lembaga Pendidikan Tinggi Pastoral Kateketik dan Teologi perlu memasukan dalam kurikulum mengenai Katekese Digital agar bisa diajarkan kepada para calon Katekis atau para calon Imam di Seminari Tinggi.
Demikian hasil akhir dan rekomendasi dari pertemuan Komkat Regio Nusra XXXIV ini. Semoga berguna bagi pengembangan Karya Katekese yang lebih baik lagi di Keuskupan-keuskupan se- Regio Nusra. (Blasius N. Manuk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *